Israel telah menangkap enam tersangka Yahudi hari Minggu (6/7) terkait pembunuhan sadis terhadap seorang remaja Palestina, yang diculik dan dibakar hingga tewas pekan lalu. Penangkapan ini merupakan terobosan baru dalam kasus yang telah memicu demonstrasi dan aksi kekerasan di Yerusalem dan Israel Utara.
Dalam sebuah pernyataan, kepolisian Israel dan badan keamanan Shin Bet mengatakan keenam tersangka sedang diinterogasi.
Meskipun pernyataan itu tidak menyatakan berapa orang yang ditangkap, seorang pejabat yang berbicara dengan syarat tidak menyebut identitasnya karena penyelidikan masih berlanjut mengatakan jumlahnya enam orang.
Mohammed Abu Khudair yang berusia 16 tahun diculik di luar rumahnya di Yerusalem Timur hari Rabu dan mayatnya ditemukan di sebuah hutan di Yerusalem tak lama kemudian.
Palestina langsung menuduh ekstrimis Yahudi sebagai pelaku pembunuhan Abu Khudair, sebagai pembalasan atas pembunuhan tiga remaja Israel sebelumnya. Israel menyalahkan Hamas terhadap pembunuhan kitu.
Pejabat Israel hari Minggu mengatakan mereka yakin para pembunuh Abu Khudair bertindak karena motif “nasionalistik”.
Pejabat itu menggambarkan keenam tersangka itu sebagai laki-laki muda – yang beberapa diantaranya masih di bawah umur – dan menambahkan keenamnya berasal dari kota Beit Shemesh – Jerusalem dan Adam – sebuah tempat pemukiman di Tepi Barat.
Polisi mengetahui lokasi mobil yang digunakan oleh keenam tersangka dan beberapa petikan gambar kamera keamanan yang katanya menunjukkan lokasi penculikan, ternyata tidak membantu penyelidikan polisi. Namun dalam penyelidikan itu polisi mengetahui upaya penculikan seorang remaja lain beberapa hari sebelumnya di kawasan pemukiman yang sama di Jerusalem Timur dan menyimpulkan bahwa kedua kasus itu saling terkait.
Pembunuhan Abu Khudair memicu aksi kekerasan di Jerusalem Timur sewaktu kerumunan massa yang marah menghancurkan stasiun-stasiun kereta api, bentrok dengan polisi dan melemparkan batu dan lain-lain. Kerusuhan itu meluas ke Israel Utara akhir pekan ini.
Pembunuhan secara main hakim sendiri sangat jarang terjadi. Tahun 1994 Baruch Goldstein – seorang pemukim kelahiran Amerika – memasuki masjid di Hebron Tepi Barat dan menembak mati 29 jemaat sebelum akhirnya ia dibunuh. Setahun kemudian seorang anggota ultra-nasionalis Yahudi membunuh Yitzhak Rabin yang kala itu menjabat sebagai perdana menteri untuk menggagalkan upaya perdamaiannya dengan Palestina.
Beberapa saat setelah penangkapan itu diumumkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk pembunuhan Abu Khudair dan menyerukan ketenangan.
Pihak berwenang mengatakan sekitar 50 orang ditangkap, 15 polisi dan dua warga sipil luka-luka dalam aksi kekerasan beberapa hari setelah pembunuhan Abu Khudair.
Dalam perkembangan lainnya seorang remaja Amerika keturunan Palestina berusia 15 tahun luka parah dalam bentrokan dengan petugas keamanan Israel di Jerusalem Timur. Tariq Abu Khudair yang sebelumnya ditangkap, dibebaskan hari Minggu tetapi dikenai tahanan rumah selama sembilan hari. Ibunya menyampaikan keberatan atas sanksi tahanan rumah tersebut.
Sebuah video amatir memperlihatkan apa yang menurut ayah Tariq sebagai pemukulan membabibuta terhadap putranya, dan ia menambahkan bisa mengenali putranya dari pakaian yang dikenakannya.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan “sangat terusik” dengan beberapa laporan pemukulan itu dan menuntut penyelidikan. Kementerian Kehakiman Israel melakukan penyelidikan atas hal itu.
sumber voaindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar